Senin, 15 Maret 2010

Wakil Menteri Pendidikan Nasional : UN Masih Metode Terbaik Ukur Standar Mutu Pendidikan

Ujian nasional (UN) tetap dilaksanakan Maret 2010. Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Fasli Djalal, menegaskan, UN merupakan salah satu cara untuk memetakan mutu pendidikan di Indonesia dengan sistem yang mapan.

Menurut Fasli, UN dinilai masih sebagai metode terbaik sebagai standarisasi kelulusan tingkat sekolah. Sejak dari dulu, kata dia, sudah ada ujian, seperti Ebtanas, UAN, dan tidak ada yang protes. ''Kalau tidak ada UN berarti tidak ada peningkatan mutu pendidikan. kalau begitu semua murid tanpa belajar akan lulus,'' ujar Fasil kepada Republika, saat ditemui Senin malam (18/1).

Dari hasil UN itulah, nanti akan terlihat wilayah mana yang mutu pendidikannya masih rendah. Oleh karena itu, kata Fasil, untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan meningkatkan kualifikasi atau kualitas guru, kelengkapan sarana dan prasarana sekolah, dan akses informasi yang lengkap di seluruh daerah di Indonesia.

Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI, Rully Chairil Azwar, yang juga ketua Panitia Khusus (Pansus) UN DPR RI menjelaskan, Ma memutuskan bahwa UN mesti berjalan dengan beberapa catatan perbaikan yang harus dilakukan sebelum digelar. Rully juga mengungkapkan, Komisi X DPR masih menentang akan adanya UN karena anggaran yang hingga kini masih belum jelas.

''UN menjadi perhatian kami sejak dulu, sebab adanya kemungkinan kebocoran serta aspek psikologis sehingga berdampak besar pada tindakan pihak sekolah untuk melakukan kecurangan agar seluruh peserta ujian lulus,'' jelas Rully.

Mengenai pro-kontra mengenai UN dan isu kecurangan, Fasil menjelaskan bahwa kecurangan potensinya bisa dari mana saja, bisa dari siswa, guru, kepala sekolah, atau bisa juga di provinsi dan tidak hanya terkait dengan UN. Namun, yang dia tekankan adalah semua pihak yang terkait mau jujur dalam penyelenggaraan UN.

Persiapan UN sampai sekarang, lanjut Fasli, sudah jelas. Soal untuk UN sudah dibuat, Standard Operating Procedure (SOP) percetakan juga sudah proses tender. Fasil juga menyoroti masalah kerahasiaan soal dan lembar jawaban. Oleh karenanya, dia mengatakan, soal dan lembar jawaban sudah diawasi dari mulai pembuatan, pencetakan, sampai pendistribusiannya.


Red: endro - Reporter: c06


Sumber :

http://www.republika.co.id/node/101558

19 januari 2010



Tidak ada komentar:

Posting Komentar